![]() |
| Ilustrasi - (Foto: Dok/Ist). |
Nalarrakyat, Kolom - Di era modern sekarang, banyak anak muda lebih memilih bekerja daripada melanjutkan kuliah. Kalimat seperti “Buat apa kuliah kalau ujung-ujungnya tetap kerja?” sudah sering banget kita dengar. Padahal, kuliah itu bukan cuma soal dapat gelar atau cari pekerjaan. Ada banyak hal lain yang bisa didapat: teman dari berbagai daerah, peluang berbagi ilmu, dan kemampuan berbicara di depan umum yang terlatih lewat tugas presentasi.
Clavarita (25), mahasiswi asal Nusa Tenggara Timur, adalah salah satu contoh anak muda yang memilih “kuliah sambil bekerja”. Ia bekerja sebagai Asisten Rumah Tangga (ART) untuk membiayai kuliahnya sendiri karena ingin mandiri. “Bekerja sambil kuliah itu capek, harus pintar bagi waktu. Mana untuk kuliah, mana untuk kerja. Tapi ya ini yang saya jalani sekarang,” ujarnya sambil tersenyum.
Bagi perantau seperti dirinya, bekerja sebagai ART bukan hal yang memalukan—justru jadi batu loncatan. Kebutuhan sehari-hari seperti makan, tempat tinggal, dan biaya hidup ditanggung, sehingga gajinya bisa ia tabung untuk biaya kuliah dan keperluan mendesak lainnya.
“Yang penting sekarang kerja dulu. Nanti sambil jalan, rezeki datang dari mana saja,” kata Clavarita optimis.
Di tengah kondisi ekonomi yang makin sulit dan persaingan kerja yang ketat, pilihan bekerja sebagai ART bukan berarti kalah atau tidak punya masa depan. Banyak anak muda yang menjadikan pekerjaan ini sebagai bentuk kemandirian, bukan pelarian.
Pada akhirnya, bekerja sebagai ART bukan sekadar “cari cuan”, tapi juga “cari aman” dan “cari masa depan”. Selama dijalankan dengan semangat dan tidak mudah menyerah, setiap langkah tetap punya nilai untuk kehidupan ke depan.
*) Penulis adalah Maria Clavarita S, Mahasiswa Akuntansi Universitas Pamulang.
