Nalar Rakyat, Daerah - Kolaborasi akademik yang intensif dan fokus pada isu lingkungan vital telah sukses dilaksanakan oleh mahasiswa Program Studi Tadris IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Pendidikan IPS STKIP Al Amin Indramayu. Kegiatan bertajuk Praktikum Kependudukan dan Lingkungan Hidup ini mengambil lokasi di kawasan pesisir Indramayu yang kaya, tepatnya di Desa Cangkring, Kecamatan Cantigi, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Ekspedisi ilmiah ini berlangsung selama tiga hari, yaitu pada tanggal 5 hingga 7 Desember 2025, melibatkan partisipasi aktif dari kurang lebih 141 mahasiswa yang menunjukkan semangat dan dedikasi tinggi dalam penelitian lapangan. Praktikum ini didukung penuh oleh perwakilan dosen senior, termasuk Bapak Andri Noor Ardiansyah, M.Si, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Program Studi Tadris IPS UIN Jakarta, didampingi Dr. Sodikin, S.Pd, M.Si, dan Hermawan Setiawan, M.Si, serta Kaprodi Pendidikan IPS STKIP Al Amin yang hadir langsung yaitu Bapak Asep Andri Astiyandi, M.Pd.
Fokus utama penelitian lapangan ini ditekankan pada dua indikator ekologis
yang sangat relevan dengan isu perubahan iklim dan ketahanan pesisir. Pertama,
mahasiswa bertugas melakukan pengukuran mendalam terhadap tingkat biodiversitas
ekosistem mangrove di Desa Cangkring, mengidentifikasi keragaman spesies dan
populasi yang ada. Kedua, mereka melaksanakan perhitungan nilai serapan karbon
(blue carbon) dari tegakan mangrove. Ini adalah
kajian krusial mengingat potensi mangrove sebagai penyimpan karbon alami yang
sangat efektif. Untuk melaksanakan pengukuran yang akurat dan terstandardisasi,
para peserta menggunakan metode transek line. Metode ini memungkinkan
pengamatan dan pencatatan data secara sistematis terhadap pohon, pancang, dan
semai mangrove pada plot-plot yang telah ditentukan sebelumnya, memastikan
hasil yang valid untuk analisis lebih lanjut.
Kegiatan dibuka secara resmi pada malam hari dengan sentuhan budaya lokal
yang hangat dan meriah, menampilkan pertunjukan seni tradisional Sintren dari
Indramayu, yang sukses mencairkan suasana dan mempererat keakraban antar
institusi. Kesiapan mental dan fisik mahasiswa diuji pada pagi hari, di mana
seluruh peserta harus memulai perjalanan menuju lokasi praktikum yang
terpencil. Mereka menaiki perahu nelayan dan menempuh perjalanan laut selama
kurang lebih dua jam sebelum mencapai area pengambilan data. Di lokasi plot,
mahasiswa membuktikan semangat juang yang tinggi, tetap antusias melakukan
proses identifikasi dan pengukuran, meskipun mereka harus turun langsung ke air
dan berlumpur pesisir. Praktikum lapangan ini berlangsung intensif hingga pukul
13.00 WIB, dengan setiap kelompok bekerja keras mengumpulkan data penelitian
yang menjadi dasar dari laporan mereka.
Aspek kemitraan menjadi sorotan penting dalam kegiatan kolaborasi ini,
karena kedua institusi menjalin kerja sama erat dengan Yayasan Lingkungan Hidup
Estuari. Yayasan ini dikenal luas karena kiprahnya yang luar biasa dalam
konservasi lingkungan pesisir dan pengalaman panjang dalam edukasi lingkungan.
Kemitraan ini bertujuan untuk menjembatani pengetahuan akademik dengan praktik
konservasi di lapangan. Sebagai penutup yang berkesan dan aksi nyata dari ilmu
yang telah dipelajari, setelah kembali ke bascamp di sore hari, seluruh
mahasiswa peserta praktikum melaksanakan penanaman mangrove di area pesisir
Desa Cangkring. Kegiatan penanaman ini menjadi simbol komitmen nyata mahasiswa
terhadap pelestarian ekosistem yang telah mereka teliti, mengubah teori menjadi
kontribusi praktis terhadap keberlanjutan lingkungan pesisir Indramayu.
