sumber foto: vplus.id

Banyak pedagang Forex mencari strategi yang kuat yang akan memberi mereka kebebasan finansial langsung. Faktanya, belajar Forex dari satu tahap ke tahap lainnya adalah suatu keharusan mutlak. Bahkan trader berpengalaman pun harus terus belajar agar selalu bisa beradaptasi dengan kondisi pasar yang terus berubah. Sebuah strategi yang bekerja dengan baik hari ini dapat tiba-tiba menyebabkan kerugian besar minggu depan, sehingga penyesuaian selalu diperlukan.

Namun, ada tiga teknik dasar perdagangan Forex yang hampir selalu konstan. Setiap trader perlu mengingat tiga tips trading Forex ini.

1. "Ikuti arus atau tren"

Tren adalah teman terdekat trader forex, dan bisa berbahaya jika kita mencoba melawannya. Memang ada skill trading forex yang “pelawan”, namun pada umumnya lebih mudah mendapatkan profit dengan “trading with the trend” dalam trading.

Secara kasar, ini artinya, jika ada uptrend (tren naik), maka trader sebaiknya hanya buka posisi "buy" saja. Sebaliknya, saat downtrend (tren turun), sebaiknya hanya buka posisi sell saja.

Namun, jika lebih cermat lagi maka perlu juga mengetahui bagaimana bertrading di tengah tiga trend dalam forex: bullish (saat harga suatu pair naik), bearish (saat harga suatu pair turun), dan sideways/ranging (saat harga bergerak naik-turun dalam kisaran sempit). Setiap trader perlu mengenal apa itu "trend" dan bagaimana mendeteksi awal dan akhir tren. Pemahaman ini sangat penting karena berhubungan dengan bagaimana kita akan mentradingkan suatu pasangan mata uang nantinya.

2. "Buy at Support"

Secara harfiah, ini berarti seorang trader direkomendasikan untuk membuka posisi "buy" pada suatu pair saat harga berada di level terendah (level support). Dengan ekspektasi setelah mencapai level terendah kemudian harga akan berbalik naik, maka disini trader wajib mempelajari teori support-resistance dengan baik.

Salah satu teknik trading forex yang paling banyak direkomendasikan adalah melakukan buy ketika harga bullish sedang terkoreksi. Sebagaimana bisa dilihat di gambar dibawah ini, saat tren bullish pun harga tak mulus naik terus. Beberapa kali, grafik "terkoreksi", mundur sebelum kemudian naik lagi. Nah, di momen-momen itu lah yang sering dianggap terbaik untuk "buy" suatu pair forex.

Bagaimana untuk mengetahui kalau harga akan melesat naik lagi atau terus berbalik turun? Untuk ini, perlu dipelajari dan dipraktekkan dulu berbagai teknik mengenali support-resistance.

3. "Sell at Resistance"

Berkebalikan dengan poin dua, posisi "sell" sebaiknya dibuka saat harga berada di puncak (level resistance), dimana harga akan berbalik dari naik ke turun. Di sini pun, adalah suatu langkah yang bagus untuk melakukan "sell" ketika tren bearish sedang terkoreksi.

Umpama pair forex GBP/USD sedang anjlok. Untuk beberapa saat, harga akan merosot terus, tetapi nanti akan ada momen dimana harga seakan-akan akan berbalik naik. "Koreksi" semacam ini banyak dicari trader, karena jika situasinya tepat maka harga bukannya naik terus, tetapi kembali melanjutkan tren awalnya, yakni bearish.

Kedengarannya mudah? Coba dulu di akun demo.

Banyak teknik trading forex terdengar mudah saat dibaca, tetapi sulit diterapkan. Satu tips yang diberikan oleh hampir semua master trading adalah agar semua teknik trading sebaiknya diuji terlebih dahulu di akun demo. Di akun demo, sebelum menanamkan tabungan hari tua untuk bertrading forex, kita bisa berlatih dengan uang virtual. Seringkali juga, untuk menerapkan 3 teknik trading forex sederhana ini diperlukan pula pembelajaran analisa teknikal sebagai pendukung utama.