Ketua DPR RI Dr. (H.C) Puan Maharani (tengah) saat press conference usai menghadiri Rapat Paripurna DPR RI ke-25 Masa Persidangan V Tahun Sidang 2021-2022 di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta pada Selasa (14/6/2022). Foto: Munchen/nvl

Nalarrakyat.com - Jakarta. Ketua DPR RI, Dr. (H.C) Puan Maharani berharap pemerintah tetap waspada dan memperkirakan tren peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia sejak awal Juni 2022. Hal itu juga diungkapkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Terungkap bahwa perkiraan untuk puncak subvarians akan terjadi pada Juli mendatang.

"Saya berharap pemerintah tetap waspada dan mengharapkan bantuan agar tidak terjadi di masa depan, tetapi ternyata menjadi sesuatu yang tidak bisa diharapkan," kata Pan An dalam konferensi pers usai menghadiri rapat paripurna ke-25. Republik Demokratik Rakyat Korea 2021-2022 akan dilaksanakan pada Selasa (14/6/2022) di gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta.

Politisi PDI-Perjuangan tersebut menambahkan, meski Menteri Kesehatan telah mengungkapkan bahwa berdasarkan pengamatan pada negara lain tingkat hospitalisasi subvarian ini berada di kisaran 1/3 dari puncak Delta dan Omicron. Namun Puan kembali menegaskan agar pemerintah bersiap untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang akan terjadi.

 

Legislator dapil Jawa Tengah V tersebut mengingatkan agar pemerintah tidak lengah mengulang kejadian-kejadian yang sebelumnya, Puan pun optimis bahwa pemerintah dapat mengantisipasi kasus ini. “Jadi jangan sampai kejadian yang lalu-lalu menjadi terulang lagi dan saya meyakini Kementerian Kesehatan, pemerintah siap untuk mengantisipasi hal tersebut,” tutup mantan Menko PMK.

 

Kasus Covid-19 dengan subvarian BA.4 dan BA.5 pertama kali dilaporkan di Indonesia pada 6 Juni 2022. Merujuk Data Epidemiologi berdasarkan data GISAID per 10 juni yang terdapat di situs Kementerian Kesehatan RI, telah dilaporkan 6.903 sekuens subvarian BA.4 di 58 negara dan 8.687 sekuens subvarian BA.5 di 63 negara. Munculnya subvarian ini juga digadang sebagai pemicu naiknya kasus Covid-19 di beberapa negara. (uc/sf)