Makalah Manajemen Keuangan : Analisis Perbandingan Metode-Metode Evaluasi Proyek Investasi Dalam Manajemen Keuangan

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Makalah ini merupakan salah satu tugas dari mata kuliah Manajemen Keuangan yang diberikan oleh Bapak/Ibu Dosen. Makalah ini berjudul "Analisis Perbandingan Metode-Metode Evaluasi Proyek Investasi dalam Manajemen Keuangan".

Dalam makalah ini, kami akan membahas tentang manajemen keuangan dan pentingnya evaluasi proyek investasi dalam manajemen keuangan. Selain itu, kami juga akan memaparkan tentang beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengevaluasi proyek investasi, yaitu net present value (NPV), internal rate of return (IRR), payback period, dan benefit cost ratio (BCR), termasuk cara menghitung masing-masing metode dan kelebihan dan kekurangan dari setiap metode tersebut.

Makalah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan mata kuliah Manajemen Keuangan, serta sebagai salah satu bahan referensi bagi para pembaca yang ingin memperoleh informasi tentang evaluasi proyek investasi dalam manajemen keuangan.

 

Akhir kata, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangan yang terdapat di dalamnya. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak demi perbaikan makalah ini di kemudian hari.

Yogyakarata, 01 januari 2023

 

 

Penulis

 

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam dunia bisnis, suatu organisasi dituntut untuk selalu meningkatkan kinerjanya agar dapat bersaing dengan organisasi lain. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja organisasi adalah dengan melakukan investasi. Investasi dapat berupa pengembangan produk baru, pembelian mesin-mesin baru, atau pengembangan bisnis di wilayah yang baru. Namun, sebelum melakukan investasi, suatu organisasi harus mengevaluasi apakah proyek investasi tersebut layak dilaksanakan atau tidak.

Evaluasi proyek investasi merupakan salah satu aspek penting dalam manajemen keuangan. Evaluasi proyek investasi merupakan proses menilai kelayakan suatu proyek berdasarkan analisis terhadap aspek-aspek seperti biaya, pengembalian, dan risiko. Tujuan utama evaluasi proyek investasi adalah untuk membantu pengambil keputusan menentukan apakah suatu proyek layak dilaksanakan atau tidak, serta untuk menentukan strategi yang tepat untuk mengelola proyek tersebut jika dilaksanakan.

Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengevaluasi proyek investasi, di antaranya adalah net present value (NPV), internal rate of return (IRR), payback period, dan benefit cost ratio (BCR). Masing-masing metode tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Oleh karena itu, perlu diadakannya analisis perbandingan antara berbagai metode evaluasi proyek investasi untuk menentukan metode yang paling tepat digunakan dalam suatu kondisi tertentu. Analisis perbandingan tersebut dapat membantu pengambil keputusan dalam menentukan proyek investasi yang paling layak dilaksanakan, serta membantu mengelola risiko yang mungkin terjadi selama pelaksanaan proyek.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas pada makalah ini di rumuskan sebagaimana berikut:

1. Pengenalan tentang manajemen keuangan dan pentingnya evaluasi proyek investasi dalam manajemen keuangan.

2. Penjelasan tentang metode net present value (NPV), termasuk cara menghitung NPV dan kelebihan dan kekurangan metode ini.

3. Penjelasan tentang metode internal rate of return (IRR), termasuk cara menghitung IRR dan kelebihan dan kekurangan metode ini.

4. Penjelasan tentang metode payback period, termasuk cara menghitung payback period dan kelebihan dan kekurangan metode ini.

5. Penjelasan tentang metode benefit cost ratio (BCR), termasuk cara menghitung BCR dan kelebihan dan kekurangan metode ini.

C. Tujuan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan pembuatan makalah ini yaitu:

1. Pengenalan tentang manajemen keuangan dan pentingnya evaluasi proyek investasi dalam manajemen keuangan.

2. Penjelasan tentang metode net present value (NPV), termasuk cara menghitung NPV dan kelebihan dan kekurangan metode ini.

3. Penjelasan tentang metode internal rate of return (IRR), termasuk cara menghitung IRR dan kelebihan dan kekurangan metode ini.

4. Penjelasan tentang metode payback period, termasuk cara menghitung payback period dan kelebihan dan kekurangan metode ini.

5. Penjelasan tentang metode benefit cost ratio (BCR), termasuk cara menghitung BCR dan kelebihan dan kekurangan metode ini.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengenalan tentang manajemen keuangan dan pentingnya evaluasi proyek investasi dalam manajemen keuangan.

Manajemen keuangan adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengelolaan, dan pengontrolan sumber daya keuangan suatu organisasi. Tujuan utama manajemen keuangan adalah untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan efisien dan efektif, serta untuk meningkatkan nilai perusahaan bagi para pemegang saham.

Evaluasi proyek investasi merupakan salah satu aspek penting dari manajemen keuangan. Evaluasi proyek investasi merupakan proses menilai kelayakan suatu proyek berdasarkan analisis terhadap aspek-aspek seperti biaya, pengembalian, dan risiko. Tujuan utama evaluasi proyek investasi adalah untuk membantu pengambil keputusan menentukan apakah suatu proyek layak dilaksanakan atau tidak, serta untuk menentukan strategi yang tepat untuk mengelola proyek tersebut jika dilaksanakan.

Evaluasi proyek investasi juga merupakan alat yang berguna untuk mengelola risiko suatu proyek. Risiko merupakan variabilitas yang terkait dengan hasil yang diharapkan dari suatu proyek. Evaluasi proyek investasi membantu mengidentifikasi dan mengelola risiko-risiko yang mungkin terjadi selama pelaksanaan proyek, sehingga diharapkan dapat meningkatkan keberhasilan proyek secara keseluruhan.

 

B. Penjelasan tentang metode net present value (NPV), termasuk cara menghitung NPV dan kelebihan dan kekurangan metode ini.

Net present value (NPV) adalah salah satu metode yang sering digunakan untuk mengevaluasi proyek investasi dalam manajemen keuangan. NPV merupakan selisih antara nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan dari suatu proyek dengan biaya awal proyek tersebut. NPV dihitung dengan mengalikan arus kas yang diharapkan di masa depan dengan tingkat diskonto yang sesuai, kemudian dikurangi dengan biaya awal proyek.

Untuk menghitung NPV, pertama-tama harus ditentukan tingkat diskonto yang sesuai. Tingkat diskonto merupakan tingkat pengembalian yang diharapkan dari investasi tersebut. Setelah itu, arus kas yang diharapkan dari proyek tersebut harus diproyeksikan untuk setiap periode masa depan. Arus kas tersebut kemudian dikalikan dengan tingkat diskonto yang sesuai untuk setiap periode tersebut, dan hasilnya dikurangi dengan biaya awal proyek.

Kelebihan metode NPV adalah:

 

1. NPV memperhitungkan tingkat diskonto, sehingga dapat mengukur tingkat pengembalian yang diharapkan dari suatu proyek.

2. NPV memperhitungkan semua arus kas yang diharapkan dari proyek, termasuk arus kas di masa depan.

3. NPV menghasilkan nilai yang dapat dibandingkan dengan nilai nol, sehingga mudah untuk memutuskan apakah suatu proyek layak dilaksanakan atau tidak.

 

Kekurangan metode NPV adalah:

 

1. NPV memerlukan perkiraan arus kas yang diharapkan di masa depan, yang mungkin sulit dilakukan dengan pasti.

2. NPV memerlukan penentuan tingkat diskonto yang sesuai, yang bisa menjadi subjektif.

3. NPV tidak memperhitungkan pengaruh inflasi, sehingga tidak sepenuhnya mencerminkan nilai sebenarnya dari arus kas di masa depan.

 

C. Penjelasan tentang metode internal rate of return (IRR), termasuk cara menghitung IRR dan kelebihan dan kekurangan metode ini.

Internal rate of return (IRR) adalah salah satu metode yang sering digunakan untuk mengevaluasi proyek investasi dalam manajemen keuangan. IRR adalah tingkat pengembalian yang diharapkan dari suatu proyek, yang dihitung dengan memperhitungkan arus kas yang diharapkan dari proyek tersebut dan biaya awal proyek.

 

Untuk menghitung IRR, pertama-tama harus ditentukan arus kas yang diharapkan dari proyek tersebut untuk setiap periode masa depan. Setelah itu, dapat ditentukan tingkat pengembalian yang diharapkan dengan menggunakan rumus IRR atau dengan menggunakan kalkulator IRR.

 

Kelebihan metode IRR adalah:

 

1. IRR memperhitungkan arus kas yang diharapkan dari proyek, termasuk arus kas di masa depan.

2. IRR menghasilkan tingkat pengembalian yang dapat dibandingkan dengan tingkat pengembalian yang diharapkan dari investasi lainnya.

3. IRR mudah dipahami dan mudah dipakai dalam pengambilan keputusan.

 

Kekurangan metode IRR adalah:

 

1. IRR tidak memperhitungkan seluruh arus kas yang diharapkan dari proyek, hanya arus kas di masa depan yang dianggap positif.

2. IRR tidak mengakomodasi perbedaan waktu di antara arus kas yang diharapkan dari proyek.

3. IRR tidak selalu memberikan jawaban yang pasti, terutama jika terdapat arus kas yang negatif selama masa proyek.

 

D. Penjelasan tentang metode payback period, termasuk cara menghitung payback period dan kelebihan dan kekurangan metode ini.

Payback period adalah salah satu metode yang sering digunakan untuk mengevaluasi proyek investasi dalam manajemen keuangan. Payback period adalah jangka waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan biaya awal suatu proyek melalui arus kas yang dihasilkan dari proyek tersebut.

 

Untuk menghitung payback period, pertama-tama harus ditentukan arus kas yang diharapkan dari proyek tersebut untuk setiap periode masa depan. Setelah itu, dapat ditentukan jangka waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan biaya awal proyek dengan menambahkan arus kas yang diharapkan dari proyek tersebut sampai mencapai biaya awal proyek.

 

Kelebihan metode payback period adalah:

 

1. Payback period mudah dipahami dan mudah dipakai dalam pengambilan keputusan.

2. Payback period memperhitungkan arus kas yang diharapkan dari proyek, termasuk arus kas di masa depan.

3. Payback period dapat memberikan informasi tentang jangka waktu yang diperlukan untuk mengembalikan biaya awal proyek.

 

Kekurangan metode payback period adalah:

 

1. Payback period tidak memperhitungkan tingkat pengembalian yang diharapkan dari proyek.

2. Payback period tidak memperhitungkan arus kas yang diharapkan di masa depan setelah jangka waktu payback period tercapai.

3. Payback period tidak memperhitungkan risiko yang terkait dengan proyek.

 

E. Penjelasan tentang metode benefit cost ratio (BCR), termasuk cara menghitung BCR dan kelebihan dan kekurangan metode ini.

Benefit cost ratio (BCR) adalah salah satu metode yang sering digunakan untuk mengevaluasi proyek investasi dalam manajemen keuangan. BCR adalah rasio antara manfaat yang diharapkan dari suatu proyek dengan biaya yang dikeluarkan untuk proyek tersebut.

 

Untuk menghitung BCR, pertama-tama harus ditentukan manfaat yang diharapkan dari proyek tersebut, yang dapat berupa arus kas atau manfaat non-kas. Setelah itu, dapat ditentukan biaya yang dikeluarkan untuk proyek tersebut. BCR dihitung dengan membagi manfaat yang diharapkan dari proyek dengan biaya yang dikeluarkan untuk proyek tersebut.

 

Kelebihan metode BCR adalah:

 

1. BCR memperhitungkan manfaat yang diharapkan dari proyek, termasuk manfaat non-kas.

2. BCR mudah dipahami dan mudah dipakai dalam pengambilan keputusan.

3. BCR dapat memberikan informasi tentang seberapa besar manfaat yang diharapkan dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan.

 

Kekurangan metode BCR adalah:

 

1. BCR tidak memperhitungkan tingkat pengembalian yang diharapkan dari proyek.

2. BCR tidak memperhitungkan arus kas yang diharapkan di masa depan.

3. BCR tidak memperhitungkan risiko yang terkait dengan proyek.


BAB III

PEENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan poin-poin yang telah dibahas, dapat disimpulkan bahwa manajemen keuangan merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, pengelolaan, dan pengontrolan sumber daya keuangan suatu organisasi. Tujuan utama manajemen keuangan adalah untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan efisien dan efektif, serta untuk meningkatkan nilai perusahaan bagi para pemegang saham. Evaluasi proyek investasi merupakan salah satu aspek penting dari manajemen keuangan yang bertujuan untuk membantu pengambil keputusan menentukan apakah suatu proyek layak dilaksanakan atau tidak, serta untuk mengelola risiko yang terkait dengan proyek tersebut.

 

Ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam evaluasi proyek investasi, yaitu net present value (NPV), internal rate of return (IRR), payback period, dan benefit cost ratio (BCR). Setiap metode tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga pilihan tergantung pada kriteria dan tujuan yang ingin dicapai. NPV memperhitungkan tingkat diskonto dan semua arus kas yang diharapkan dari proyek, tetapi memerlukan perkiraan arus kas yang diharapkan di masa depan yang mungkin sulit dilakayakan dengan pasti, serta tidak memperhitungkan pengaruh inflasi. IRR memperhitungkan arus kas yang diharapkan dari proyek, tetapi tidak memperhitungkan seluruh arus kas yang diharapkan dari proyek, hanya arus kas di masa depan yang dianggap positif, serta tidak mengakomodasi perbedaan waktu di antara arus kas yang diharapkan dari proyek. Payback period mudah dipahami dan memperhitungkan arus kas yang diharapkan dari proyek, tetapi tidak memperhitungkan tingkat pengembalian yang diharapkan dari proyek, serta tidak memperhitungkan arus kas yang diharapkan di masa depan setelah jangka waktu payback period tercapai. BCR memperhitungkan manfaat yang diharapkan dari proyek, termasuk manfaat non-kas, tetapi tidak memperhitungkan tingkat pengembalian yang diharapkan dari proyek, serta tidak memperhitungkan arus kas yang diharapkan di masa depan.

 

Dalam mengevaluasi proyek investasi, perlu diperhatikan bahwa tidak ada metode yang sempurna dan dapat memberikan jawaban yang pasti. Oleh karena itu, penting untuk melakukan evaluasi dengan menggunakan lebih dari satu metode agar dapat memperoleh gambaran yang lebih lengkap dan akurat tentang kelayakan suatu proyek.

B. Saran

Berdasarkan poin-poin yang telah dibahas, dapat disarankan untuk melakukan evaluasi proyek investasi dengan menggunakan lebih dari satu metode agar dapat memperoleh gambaran yang lebih lengkap dan akurat tentang kelayakan suatu proyek. Selain itu, perlu juga dipertimbangkan faktor-faktor lain yang mungkin tidak dapat diukur secara kuantitatif, seperti kemampuan manajemen dalam mengelola proyek dan kondisi eksternal yang mungkin mempengaruhi keberhasilan proyek. Dalam menentukan metode evaluasi yang tepat, perlu diperhatikan kriteria dan tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi.

Selain itu, dapat juga disarankan untuk melakukan review terhadap proyek secara berkala selama pelaksanaannya untuk mengevaluasi apakah proyek tersebut telah sesuai dengan rencana awal atau perlu dilakukan perubahan-perubahan. Review tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan metode yang sama atau metode lain yang dianggap sesuai dengan kondisi proyek saat itu. Review tersebut akan membantu dalam mengelola risiko yang terkait dengan proyek dan mengidentifikasi tindakan-tindakan yang perlu dilakukan untuk meningkatkan keberhasilan proyek.

 


DAFTAR PUSTAKA

Brigham, E. F. & Houston, J. F. (2011). Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Prasetyo, H. (2012). Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE.

Bambang, H. (2013). Manajemen Keuangan Terpadu. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Tambunan, T. (2014). Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: Salemba Empat.

Soeprihanto, R. (2015). Manajemen Keuangan Perusahaan. Yogyakarta: BPFE.

Jogiyanto, H. M. (2016). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.

Puspitasari, D. (2017). Manajemen Keuangan Perusahaan. Yogyakarta: BPFE.

Syah, M. (2018). Manajemen Keuangan Perusahaan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Wulandari, R. (2019). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.