GUd9GUWiGpG9GUW9TUA9TfdlTA==
Light Dark
Tim Peneliti STIE YPUP Serahkan Policy Brief Transformasi Digitalisasi UMKM ke Ketua FPKB DPRD Sulsel

Tim Peneliti STIE YPUP Serahkan Policy Brief Transformasi Digitalisasi UMKM ke Ketua FPKB DPRD Sulsel

Daftar Isi
×


Nalar Rakyat,
 Makassar, 18 Desember 2025 – Sebuah langkah sinergi antara dunia akademisi dan ranah politik daerah diwujudkan melalui penyerahan dokumen Policy Brief oleh tim peneliti STIE YPUP Makassar kepada legislator DPRD Provinsi Sulawesi Selatan. Ketua Tim Peneliti, Harry Yulianto, secara resmi menyerahkan dokumen berjudul “Transformasi Digital UMKM Kerajinan Tradisional Sulawesi Selatan: Strategi Hybrid Berbasis Kearifan Lokal” kepada Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) DPRD Sulsel, Zulfikar Limolang, di Kantor DPW PKB Sulawesi Selatan, Kamis siang (18/12/2025).

Penyerahan dokumen yang berisikan hasil analisis dan rekomendasi konkret, menandai dimulainya sebuah kemitraan strategis untuk menjembatani temuan ilmiah dengan aksi kebijakan. Harry Yulianto menyatakan, Policy Brief ini merupakan hasil dari kajian yang tidak hanya mendiagnosis masalah, tetapi juga menawarkan strategi yang dapat diimplementasikan. “Kami percaya bahwa penelitian tidak boleh berhenti di kampus. Namun, harus melangkah ke luar kampus di mana kebijakan dirumuskan, untuk memberikan pertimbangan yang berbasis bukti ilmiah kepada legislator,” ujarnya.

Dokumen Policy Brief mengusung pendekatan inovatif Quintuple Helix, yang menekankan kolaborasi lima pilar, yakni: pemerintah, akademisi, komunitas adat, pelaku usaha, dan masyarakat sipil. Rekomendasi utamanya berfokus pada empat strategi: penguatan literasi digital berbasis budaya, pemerataan infrastruktur, penguatan kolaborasi multipihak, dan pengembangan platform digital lokal.

Zulfikar Limolang menyambut baik inisiatif ini dan menyatakan bahwa rekomendasi dari akademisi sangat dibutuhkan untuk menyusun kebijakan yang presisi dan berdampak luas. “FPKB mengapresiasi kontribusi nyata dari sivitas akademika. Dokumen ini akan kami jadikan bahan pertimbangan utama, dalam pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) yang akan masuk dalam Prolegda tahun depan,” tegasnya.

Acara yang dihadiri juga oleh sejumlah tenaga ahli DPRD Sulsel ini berlangsung dalam suasana diskusi yang dinamis. Beberapa peserta menyampaikan pertanyaan mendalam terkait mekanisme pengawasan, serta strategi melibatkan generasi muda. Menanggapi hal tersebut, ketua tim peneliti yang juga beranggotakan Rohani dan Jumarti, memaparkan bahwa Policy Brief telah dilengkapi dengan rancangan implementasi bertahap, termasuk pilot project di beberapa kluster kerajinan serta draft peraturan pendukung seperti Rancangan Peraturan Gubernur (Pergub).

Kegiatan ini diharapkan menjadi preseden baik bagi kolaborasi serupa di masa depan, di mana produk-produk ilmiah pemikiran dari kampus dapat secara sistematis menyentuh dan mempengaruhi proses legislasi. Dengan demikian, jarak antara menara gading akademisi dan gelanggang politik praktis dapat dipersempit, untuk bersama-sama membangun kebijakan yang lebih ilmiah, kontekstual, dan berpihak pada pelestarian budaya maupun pemberdayaan ekonomi kerakyatan di Sulawesi Selatan, pungkas Harry.