Nalar Rakyat, Serang - Ardan Ridho melihat langsung bagaimana gambar buatan Artificial Intelligence (AI) kini semakin sulit dibedakan dari foto asli. Dari kegelisahan itu, Creative Media Technologist asal Indonesia tersebut mengembangkan Neuralens, sebuah web-based tool untuk membantu pengguna mendeteksi gambar buatan AI.
Neuralens hadir sebagai tool yang simpel dan mudah diakses. User cukup meng-upload gambar atau menempelkan link gambar, tanpa perlu repot meng-install aplikasi atau melakukan pendaftaran akun (sign up). Sistem kemudian akan menganalisis visualnya dan menampilkan hasil berupa probabilitas, yaitu seberapa besar kemungkinan gambar tersebut merupakan hasil generative AI.
Berbeda dari kebanyakan alat deteksi yang
memberikan jawaban absolut, Neuralens justru menghindari klaim yang kaku. Ardan
menyajikan hasil analisis dalam bentuk rentang kemungkinan (spectrum),
mulai dari “kemungkinan besar AI” hingga “kemungkinan besar asli”. Pendekatan
ini dipilih karena teknologi AI terus berkembang, sehingga alat deteksi
sebaiknya tidak memposisikan diri sebagai penentu kebenaran mutlak.
Yang menarik, Neuralens tidak hanya
menampilkan skor akhir, tetapi juga menyajikan indikator teknis yang mendasari
analisis tersebut. Pola-pola visual yang umum ditemukan pada gambar AI
ditampilkan secara jelas, sehingga user bisa memahami alasan di balik
hasil deteksinya. Dengan begitu, Neuralens tidak hanya berfungsi sebagai alat checking,
tetapi juga sarana edukasi.
Dari sisi desain interface, Neuralens
dibuat dengan alur yang sangat ringkas. Proses upload, analisis, hingga
hasil ditampilkan dalam satu halaman (single page) agar pengguna bisa
mengambil keputusan dengan cepat.
Bagi Ardan, Neuralens bukan sekadar eksperimen
teknologi, melainkan bentuk kepedulian terhadap penyebaran konten di internet
yang rawan disalahgunakan untuk misinformasi atau hoaks. Ia memposisikan
Neuralens sebagai pendamping literasi digital, bukan alat untuk menghakimi.
Pengembangan Neuralens menegaskan konsistensi Ardan Ridho dalam menciptakan produk digital yang fungsional dan fokus pada kegunaan nyata (usability). Di tengah pesatnya perkembangan teknologi visual berbasis AI, kehadiran Neuralens menawarkan transparansi dan kontrol bagi user dengan pendekatan yang lebih manusiawi.
