Mahasiswa KKN Berinisiatif dalam Mendirikan Bank Sampah di Desa Menggung RT 05 RW 07
![]() |
Kegiatan peresmian Bank Sampah di Desa Menggung oleh Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Kemitraan Universitas Sebelas Maret. (Foto: Dok/Ist). |
Nalarrakyat, Menggung — Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Kemitraan Universitas Sebelas Maret melaksanakan program pemberdayaan masyarakat melalui Pembuatan dan Pengelolaan Bank Sampah Desa Menggung RT 05 / RW 07 Kelurahan Karangboyo, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah sebagai solusi inovatif dalam mengatasi persoalan lingkungan sekaligus meningkatkan perekonomian warga.
Program ini dilatarbelakangi oleh kondisi desa yang masih menghadapi permasalahan pengelolaan sampah rumah tangga. Sampah yang tidak terkelola dengan baik berpotensi menimbulkan pencemaran lingkungan dan menurunkan kualitas hidup masyarakat. Dengan adanya pengelolaan Bank Sampah, warga Desa Menggung diharapkan dapat memilah, mengumpulkan, dan menyalurkan sampah anorganik agar memiliki nilai ekonomis.
“Kami berharap keberadaan Bank Sampah ini bisa menjadi langkah nyata dalam mewujudkan desa yang bersih, sehat, dan mandiri secara ekonomi. Melalui program ini, masyarakat tidak hanya menjaga lingkungan, tetapi juga memperoleh manfaat tambahan dari sampah yang selama ini dianggap tidak berguna,” ujar Harendy.
Kegiatan peresmian Bank Sampah di Desa Menggung diisi dengan Sosialisasi Pengelolaan Sampah, Pelatihan Pemilahan sampah organik, dan anorganik, serta pencatatan tabungan sampah. Warga desa tampak antusias mengikuti kegiatan ini dan menyambut baik keberadaan Bank Sampah sebagai solusi Ketua RW 07 Menggung, Herlambang, memberikan apresiasi atas kontribusi mahasiswa KKN. “Kami sangat berterima kasih kepada adik-adik mahasiswa yang telah membantu desa kami. Bank Sampah ini akan menjadi program jangka panjang yang bermanfaat bagi warga Menggung, RT 05 dan harapan kedepannya dapat memotivasi RT lainnya untuk mengikuti membuat program pengelolaan bank sampah,” ungkapnya.
Dengan berdirinya Bank Sampah, diharapkan Desa Menggung RT 05 dapat menjadi percontohan bagi RT lain dan desa lain dalam pengelolaan sampah terpadu yang berbasis partisipasi masyarakat.