Praktikum Ilmu Pemerintahan Unbara: Mahasiswa Gali Ilmu Langsung dari Praktisi Pemerintahan
Nalar Rakyat, Baturaja, 23 Mei 2025 – Program Studi Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial, Ilmu Politik, dan Hukum (FISIPH) Universitas Baturaja (Unbara) menyelenggarakan kegiatan Praktikum Lapangan pada tanggal 19 hingga 21 Mei 2025. Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa semester VI yang didampingi oleh tim dosen pengampu, yaitu Yahnu Wiguno Sanyoto, M.I.P. (Ketua Program Studi Ilmu Pemerintahan), Eva Susanti, M.Si. (Sekretaris Program Studi), dan Aprilia Lestari, M.I.P. (Kepala Laboratorium Politik Lokal dan Otonomi Daerah).
Praktikum ini bertujuan menjembatani pembelajaran teoritis di kampus dengan praktik nyata dalam tata kelola pemerintahan dan kebijakan publik.
Ketua Program Studi Ilmu Pemerintahan, Yahnu Wiguno Sanyoto, menjelaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar kunjungan, tetapi bagian integral dari kurikulum untuk membekali mahasiswa dengan pengalaman langsung. Dalam bincangnya yang dilakukan di sela kegiatan, ia menyampaikan:
“Kami ingin mahasiswa tidak hanya hafal teori, tetapi juga melihat bagaimana birokrasi bekerja, bagaimana Musrenbang dijalankan, dan bagaimana masyarakat dilibatkan dalam pembangunan. Praktikum ini adalah bentuk nyata pembelajaran kontekstual.”
Kegiatan dimulai pada 19 Mei 2025 dengan kunjungan ke Bappeda Kota Metro. Mahasiswa disambut oleh Plt. Kepala Bappeda Kota Metro, Ir. Yeri Ehwan, M.T., yang menyampaikan apresiasi atas kedatangan rombongan akademik. Dalam paparannya, Yeri menjelaskan proses penyusunan RPJMD hingga tahap pelaksanaan program prioritas pembangunan.
“Kehadiran mahasiswa seperti ini sangat kami apresiasi. Mereka tidak hanya belajar, tetapi juga menjadi pengingat bagi kami bahwa perencanaan harus selalu adaptif, ilmiah, dan berbasis aspirasi masyarakat,” ujarnya.
Dalam kesempatan ini, mahasiswa juga melakukan simulasi perencanaan program pembangunan daerah yang difasilitasi oleh tim teknis Bappeda.
Keesokan harinya, mahasiswa melanjutkan praktikum ke Desa Sidodadi, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran. Desa ini menjadi rujukan nasional dalam pengembangan ekowisata berbasis mangrove. Di sini, mahasiswa mempelajari langsung bagaimana penyusunan APBDes, pengelolaan Dana Desa, dan strategi pembangunan partisipatif dilaksanakan.
Kepala Desa Sidodadi, Tunggal Saputro, dalam sambutannya mengungkapkan:
“Kami selalu terbuka terhadap mahasiswa. Justru kami butuh energi dan gagasan-gagasan segar dari anak muda. Mereka bisa menjadi mitra kami dalam menyusun program, terutama yang berkaitan dengan pemuda dan lingkungan.”
Masih pada hari yang sama, mahasiswa mengunjungi Komisi I DPRD Provinsi Lampung. Ketua Komisi I, Garinca Reza Pahlevi, menyambut langsung rombongan dan mengajak mahasiswa berdiskusi mengenai fungsi legislasi, pengawasan, serta tantangan politik lokal di era digital. Garinca menegaskan:
“Generasi muda harus memahami bahwa politik bukan sekadar perebutan kekuasaan. Ini soal pelayanan publik dan keberpihakan. Saya berharap mahasiswa Ilmu Pemerintahan bisa menjadi pemimpin masa depan yang idealis dan solutif.”
Diskusi juga membahas relevansi kurikulum kampus dengan kebutuhan birokrasi saat ini. Salah satu anggota Komisi I, M. Reza Berawi, bahkan menambahkan:
“Pendidikan tinggi harus mulai mengarah pada penguatan karakter dan kepemimpinan mahasiswa. Jangan hanya fokus IPK, tapi juga bagaimana mereka berorganisasi dan membangun jejaring.”
Kegiatan diakhiri pada Rabu, 21 Mei 2025 dengan kunjungan akademik ke Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Lampung (Unila). Di sini, mahasiswa disambut oleh Prof. Dr. Anna Gustina Zainal, S.Sos., M.Si., selaku Dekan FISIP Unila, serta jajaran dosen dan pengurus HMJ Ilmu Pemerintahan Unila.
Mahasiswa mengikuti kuliah umum oleh Drs. Budi Harjo, M.I.P. yang membahas isu demokrasi digital dan tantangan politik elektoral pragmatis. Dalam kuliah tersebut, Budi Harjo menekankan pentingnya demokrasi substansial.
“Kita tidak boleh terjebak dalam euforia prosedur demokrasi. Yang terpenting adalah substansi: keadilan sosial, hak asasi manusia, dan partisipasi masyarakat yang sejati,” ujarnya dalam sesi tanya jawab.
Setelah kuliah umum, mahasiswa diajak tur kampus untuk melihat laboratorium pemerintahan, perpustakaan, dan sekretariat organisasi kemahasiswaan. Dalam sesi interaktif, Brand Ambassador Unila Marsel Rafi Pratama dan Putri Alifia Fitra., mendorong mahasiswa Unbara untuk aktif di organisasi.
“Organisasi itu bukan beban, tapi bekal. Di sanalah kita belajar berdebat, bernegosiasi, mengambil keputusan. Itu modal penting bagi calon pemimpin,” ungkap Putri Alifa.
Kegiatan praktikum lapangan ini tidak hanya memberikan wawasan akademik, tetapi juga membentuk karakter kepemimpinan mahasiswa yang adaptif, partisipatif, dan peka terhadap realitas sosial. Program Studi Ilmu Pemerintahan Unbara berkomitmen untuk menjadikan kegiatan ini sebagai agenda rutin tahunan yang terus disempurnakan.
Di akhir sesi, Yahnu Wiguno menyampaikan harapannya:
“Kami berharap mahasiswa kami bisa menjadi pemikir sekaligus pelaku di masyarakat. Mereka harus punya kepekaan sosial, kemampuan analisis, dan komitmen moral untuk memperbaiki tata kelola pemerintahan.”
Dengan terlaksananya praktikum ini, Universitas Baturaja mempertegas perannya sebagai institusi pendidikan yang tidak hanya mencetak lulusan ber-IPK tinggi, tetapi juga berjiwa kepemimpinan dan siap berkarya di tengah masyarakat.