Syarat Lionel Messi Balik Lagi ke Barcelona Terungkap!
Barcelona telah mengkonfirmasi pertemuan antara presiden klub, Joan Laporta, dengan ayah Lionel Messi, Jorge Messi. Pertemuan ini diduga membahas syarat-syarat untuk kembalinya sang legenda ke klub lamanya, Barcelona.

Kontrak Lionel Messi dengan Paris Saint-Germain (PSG) akan berakhir pada akhir musim dan masa depannya banyak dispekulasikan, termasuk kemungkinan kembali ke Barcelona.

Messi telah mencetak 18 gol dan memberikan 19 assist musim ini dan telah berbicara tentang kebahagiaannya beradaptasi dengan kehidupan di Perancis. Meskipun Messi dikaitkan dengan kembalinya ke Barcelona, dia menolak untuk menjawab panggilan telepon dari negosiator yang dekat dengan Laporta.

Sang Presiden Barca sangat menginginkan bintang Argentina itu kembali ke Camp Nou, tetapi taktik negosiasinya sejauh ini terbukti tidak berhasil.

Namun, Laporta mengklarifikasi bahwa dia baru-baru ini berbicara dengan ayah Messi yang juga bertindak sebagai agennya. Pertemuan tersebut dikabarkan membahas syarat-syarat agar Messi bisa comeback ke Barcelona, salah satunya adalah bentuk penghargaan penghormatan kepada Messi untuk menandai pencapaian sang pemain di game. 

Topik tersebut dikatakan oleh ketua Barca bahwa Messi mengenakan seragam klub sekali lagi, tapi sebagai penghormatan cocok untuk menandai pencapaian sang pemain di game.

Sementara itu, Barcelona dikabarkan akan mendatangkan satu bintang baru dari Jerman, yaitu Florian Wirtz dari klub Bayer Leverkusen, pada bursa transfer musim panas 2023. Presiden Barcelona, Joan Laporta, menyebutkan bahwa prioritas Barcelona ada pada posisi back dan penyerang.

Namun demikian, Barcelona tak akan sembarangan mendatangkan pemain untuk menambah kekuatan di lini depan.

Beberapa analis menyarankan Barcelona untuk meninggalkan tiki-taka, strategi permainan yang dikaitkan dengan klub dalam 2 dekade terakhir. Gaya sepakbola indah dari kaki ke kaki itu sudah diinjeksikan sejak para pemain dibina di Akademi La Masia.

Permainan tiki-taka yang mengantarkan Barcelona ke puncak kejayaan pada akhir 2000an diikuti oleh tim-tim lain di seluruh dunia. Namun, perkembangan sepak bola modern juga melahirkan metode ampuh meredam tiki-taka, mulai dari permainan bertahan yang pragmatis hingga presing tinggi dengan serangan balik cepat.

Barcelona telah meraih kesuksesan di Spanyol dan Eropa pada 2015, namun kemudian mengalami penurunan prestasi dan bahkan tumbang di babak play off Liga Eropa melawan Manchester United yang bermain dengan presing dan serangan balik cepat.