Persebaya: Sejarah, Pencapaian, dan Penggemar Setia

Persebaya adalah persatuan sepak bola di Surabaya yang memiliki sejarah panjang sejak didirikan oleh Paijo Empam Uji pada 18 Juni 1927. Nama klub ini sebenarnya bukan Persebaya dari awal, karena pada masa penjajahan Belanda klub ini bernama Soerabaiasche Indonesia Football Bond atau Essay Feby.

Saat klub sepak bola zaman penjajahan bertemu untuk membentuk Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia pada 19 April 1930, Essay Feby berganti nama menjadi Persibaya atau Persatuan Sepak Bola Indonesia Surabaya.

Setelah itu, nama Persibaya berevolusi menjadi Persebaya hingga sekarang. Klub ini juga memiliki julukan Bajul Ijo. Bagi warga Surabaya, terdengar nama Bonek sudah seperti menjadi makanan sehari-hari.

Bonek sendiri merupakan singkatan dari kata-kata bahasa Jawa "Bondo Nekat" atau yang berarti modal nekat. Meski memiliki konotasi negatif, penggemar Persebaya menerima sebutan ini sebagai bagian dari identitasnya.

Pertama kali sebutan Bonek muncul pada tahun 1987, ketika Persebaya maju ke babak 12 besar dan harus melawan Persija Jakarta. Para penggemar klub dengan modal pas-pasan datang berbondong-bondong mendukung jagoannya ke Senayan. 

Penglihatan Dahlan Iskan, salah satu petinggi di Jawa Timur, tentang penggemar Surabaya yang datang keluar Senayan tanpa tiket demi mendukung Persebaya, menjadi pencetus kata Bonek.

Persebaya mengalami perkembangan pesat pada tahun 1978 saat menang di Perserikatan. Kemudian, pada tahun 1988, Persebaya kembali mendapatkan kemenangannya. PSSI akhirnya menggabungkan Perserikatan dan Galatama menjadi Liga Indonesia pada tahun 1994, dan Persebaya berhasil meraih juara pertama pada musim 1996-1997.

Pada musim itu, Persebaya diboyong oleh beberapa pemain handal seperti Bejo Sugiantoro, Uston Nawawi, Aji Santoso, dan Jackson F Tiago, serta pelatihnya, Rusdi Bahalwan.

Persebaya telah memenangkan pertandingan sebanyak enam kali dan selalu menggunakan formasi 4-2-2. Meskipun belum menjuarai ajang kompetisi bola semenjak 17 tahun yang lalu, tidak bisa dipungkiri bahwa Persebaya sudah melahirkan banyak pemain yang patut diacungi jempol. Salah satunya adalah kiper utama pada tahun 1980-an, I Gusti Putu Yasa, yang bahkan dipilih menjadi kiper utama Tim Nasional Indonesia pada akhir tahun 1980-an.

Selain itu, ada juga Hindari Brasil yang bergabung dengan Persebaya dan Jackson F Tiago, yang berperan besar dalam kemenangan Persebaya pada tahun 1997. Sampai saat ini, Jackson F Tiago masih setia dengan Persebaya dan motif milik klub tersebut. Meskipun begitu, penggembangan dapat menunjukkan performa yang baik di lapangan, sehingga memberikan harapan untuk dapat meraih prestasi yang lebih baik di masa depan.

Namun, tidak hanya prestasi di atas lapangan, Persebaya juga memiliki basis penggemar yang sangat besar dan fanatik, terutama dari kelompok Bonek. Dalam setiap pertandingan, stadion selalu dipadati oleh Bonek yang mendukung tim kesayangan mereka dengan semangat dan antusiasme yang tinggi.

Meskipun dalam sejarahnya Persebaya pernah mengalami pasang surut, namun penggemar tetap setia mendukung tim mereka. Bahkan, kehadiran Persebaya dalam kompetisi sepak bola Indonesia selalu dinanti oleh para penggemar setianya.

Demikianlah sedikit cerita mengenai sejarah dan pencapaian klub sepak bola Persebaya yang memiliki penggemar setia Bonek. Bagi penggemar sepak bola, mendukung tim kesayangan masing-masing adalah sebuah kebanggaan yang tidak dapat digantikan oleh hal lain.

Semoga Persebaya dapat terus meraih prestasi yang gemilang dan memberikan kebahagiaan bagi para penggemar setianya.