Perkumpulan Intelektual Pemuda Indonesia Apresiasi Kapolda Metro Jaya Dalam Memberantas Aksi-Aksi Premanisme
Jakarta-Perkumpulan Intelektual Pemuda Indonesia mengapresiasi kinerja Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto dalam memberantas premanisme melaui Opersai Berantas Jaya 2025.
Polda Metro Jaya berhasil mengamankan sebanyak 3.599 orang dalam operasi pemberantasan aksi premanisme yang digelar di seluruh wilayah hukum Polda Metro Jaya. Penangkapan tersebut dilakukan dalam kurun waktu dua pekan, terhitung sejak 9 hingga 23 Mei 2025.
Operasi bertajuk Berantas Jaya 2025 ini merupakan bagian dari instruksi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menekan aksi premanisme yang meresahkan masyarakat dan mengganggu iklim investasi.
Fitra Ketua Perkumpulan Intelektual Pemuda Indonesia mengatakan Dengan keberhasilan Operasi Berantas Jaya 2025, berharap Jakarta dapat menjadi kota yang lebih aman dan nyaman bagi semua lapisan masyarakat. Operasi ini juga menjadi sinyal kuat bahwa praktik premanisme, dalam bentuk apa pun, tidak akan ditoleransi.
“Apresiasi kinerja Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto yang sigap memberantas premanisme melalui Operasi Berantas Jaya 2025. Ini membuktikan bahwa polisi benar-benar mendengar keluhan masyarakat dan pastinya memiliki komitmen kuat untuk mewujudkan wilayah yang aman nyaman,"tutur Fitra Nanda Ketua Perkumpulan Intelektual Pemuda Indonesia, Senin, (26/6/2025).
Lebih lanjut, ketua bidang kajian strategis dan kebijakan publik Perkumpulan Intelektual Pemuda Indonesia Yanuar Gilang, ikut mengapresiasi keberhasilan Kapolda metro jaya dalam operasi berantas jaya 2025 menertibkan premanisme, yang mampu membuat masyarakat menjadi tenang dan merasa lebih aman.
"Kegiatan operasi berantas jaya 2025, yang dilakukan oleh Polda metro jaya, sangat bermanfaat untuk masyarakat, bagaimana yang sudah dirasakan masyarakat, premanisme ini sangat meresahkan, dan membuat tidak nyaman, ini langkah bagus yang dilakukan oleh Kapolda metro jaya," ujar Gilang.
Kapolda Karyoto menyatakan operasi akan terus dievaluasi untuk memastikan efek jera. “Premanisme merusak tatanan sosial dan ekonomi. Kami tidak akan berhenti sampai masyarakat benar-benar merasakan perlindungan,” tegasnya.
Dengan ditangkapnya ribuan pelaku, Operasi Berantas Jaya 2025 menjadi catatan penting dalam upaya Polri membersihkan ibu kota dari tindak kriminal. Kolaborasi antara aparat dan masyarakat diharapkan menjadi model efektif untuk menjaga keamanan nasional.